Tarian Melayu – Seperti namanya, tarian Melayu adalah tarian yang berkembang sekaligus berasal dari wilayah Melayu. Tidak hanya Malaysia, namun ada beberapa tarian Melayu yang juga bisa ditemukan di wilayah Indonesia yang berdekatan dengan Malaysia sebab kedua negara ini merupakan satu rumpun yakni rumpun Melayu. Tarian melayu sendiri menjadi salah satu bukti sejarah tentang besarnya budaya dan tradisi rakyat Melayu yang diwariskan oleh Kerajaan Melayu dan masih terus dilestarikan hingga saat ini. Lalu, apa sajakah jenis jenis tarian Melayu tersebut?.
Isi Artikel
Daftar Nama Tarian Melayu
Tari Ulek Mayang
Tarian Melayu pertama bernama tari ulek mayang merupakan tarian tradisional Melayu yang diambil dari legenda Ulek Mayang yakni petarungan seorang bomoh dengan roh puteri laut. Dalam legenda tersebut dikatakan jika seorang nelayan tidak sadarkan diri sekaligus mabuk cinta pada sang puteri dan perlawanan Bomoh membuat roh puteri laut meminta bantuan pada 5 saudaranya untuk melawan Bomoh. Pertarungan kemudian terjadi dan Bomoh terdesak sampai muncul roh puteri laut ketujuh yakni puteri sulung dan memerintahkan semua untuk kembali ke asal masing masing. Karena Bomoh merasa berhutang budi, maka ia membentuk ritual sebagai ungkapan syukur atas pertolongan puteri laut sehingga akhirnya tercipta tari ulek mayang tersebut.
Tari Inang
Tari inang adalah tarian tradisional melayu yang merupakan versi modern dari tarian melayu Mak Inang. Tari ini sering ditampilkan sebagai hiburan pada acara hajat pengantin atau acara besar lain. Properti khas yang digunakan dalam tarian ini adalah sapu tangan berwarna warni yang dilambaikan para penari. Sementara untuk gerakannya sendiri selalu mengikuti tempo yang dihasilkan dari tiga alat musik tradisional berupa rebana, gendang dan biola.
Tari Zapin Pekan
Nama tarian melayu zapin pekan dipercaya berasal dari wilayah Arab. Masuknya tari zapin ke wilayah melayu kemudian disambut dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Tarian ini merupakan hasil adopsi dari tari zapin dan kemudian terbentuklah tari zapin pekan dimana pekan sendiri berarti sebuah wilayah.
Tarian melayu zapin pekan diisi dengan gerakan kaki lugas dan cepat oleh para penari yang memakai busana khas melayu. Sedangkan sekitar tahun 50-an, tarian ini sangat terkenal di Kampung Lamir Tanjung Gemuk dimana marakas, gendang, rebana dan gambus menjadi alat musik pengiring dalam tarian ini.
Tari Makyong
Tari makyong merupakan tari khas melayu yang diperkirakan sudah ada di Riau sejak satu abad yang lalu dan biasanya akan dilakukan sesudah panen padi. Tarian makyong ini dilakukan oleh para penari bertopeng sambil diiringi dengan alat musik seperti rebab, tetawak dan juga gendang.
Tari Gayong Otar
Tari gayong otar merupakan tarian daerah melayu yang menjadi jenis tari kepahlawanan yang bisa terlihat dari gerakan tari lugas dan tegas serta saling adu gerak yang dilakukan para penari. Para penari nantinya akan dilengkapi dengan properti berupa pedang dan perisai yang dibagi menjadi dua kelompok saling berhadapan dan saling beradu libasan pedang serta adu perisai. Tarian ini hanya bisa dilakukan para pria yang akan diiringi dengan alat musik berupa drum dan gong.
Tari Dabus
Tari dabus merupakan tarian melayu yang mempertunjukan kehebatan manusia luar biasa seperti kebal dengan api, senjata tajam, air keras dan lain sebagainya. Tari dabus sendiri berhubungan dengan Rifaiah yang dibawa Nurrudin ar-Raniry ke Aceh tahun 1637 M. Pada awalnya, tari dabus ini bukanlah sebuah tarian namun merupakan seni bela diri. Dalam catatan sejarah, tarian ini tidak sekedar menjadi tarian namun juga untuk mempertahankan kedaulatan sekaligus mengangkat derajat sebuah bangsa seperti yang pernah terjadi di Perak, Malaysia pada masa penjajahan Belanda.
Dulu dikatakan jika tarian dabus diperkenalkan pengikut Sayidina Ali yang merupakan kaum Syiah dan dipersembahkan untuk memperlihatkan kehebatan dan juga kekebalan orang syiah dalam suasana perang supaya semua lawan tidak berani mengganggu. Kesenian ini juga pernah berkembang di Aceh dengan sebutan daboh lewat pedagang Arab yang datang ke daerah tersebut.
Tari Cik Siti Wau Bulan
Tarian adat melayu ini berasal dari Kelantan yang menjadi bentuk suka cita rakyat melayu ketika masuk musim panen. Ketika musim panen datang di negara bagian Pantai Timur, maka ada pagelaran budaya yang akan dilakukan seperti bermain wau, rebana, rebana tambi, rebana kayu dan lain sebagainya. Tarian ini diciptakan berhubungan dengan beberapa permainan tersebut yang kemudian mendapat sambutan baik dari komunitas saria. Tarian ini memperlihatkan kegembiraan dari para penari yang diiringi dengan alat musik gong, kesi, rebab, gendang dan juga serunai.
Tari Canggung
Tari canggung merupakan tari tradisional dari negeri Perlis yang kemudian berkembang di Kedah dan juga Pulau Pinang. Canggung sendiri merupakan kata yang diambil dari bahasa Thai yang berarti menari. Tarian ini diyakini sudah diciptakan sesudah masa perang dunia kedua. Tarian ini dilakukan ketika musim panen untuk mengisi waktu luang para petani dimana negara Perlis tersebut hanya tergantung dari sawah.
Tarian ini dilakukan antara 2 sampai 8 wanita dan seorang pria. Penari wanita akan memakai baju kedah kurung dan kain batik berhias sanggul sambil memegang sapu tangan dan menari. Pertunjukkan tari ini akan diiringi alat musik seperti gong, rebana, drum dan juga biola yang dibawa dari Siam. Hal unik dari tari canggung ini adalah karena merupakan gabungan dari Perlis dan Kedah yang kemudian diubah masyarakat lokal serta dipengaruhi juga dengan negara Siam.
Tari Ceracap Inai
Tari ceracap inai mulai berkembang di daerah Muar, Johor, Malaysia yang dianggap memiliki hubungan erat dengan sejarah Kesultanan Malaka. Dulunya, tarian melayu ini merupakan tari persembahan untuk Sultan sehingga beberapa gerakannya terlihat seperti merendahkan diri sebagai bentuk sebuah penghormatan.
Namun di era yang lebih modern, tarian ini tidak lagi dilakukan di istana namun juga ditampilkan sebagai hiburan pengantin dalam acara hajat pengantin. Ada dua buah konsep dalam tari ceracap inai ini ketika ditampilkan yakni tarian dilakukan oleh wanita saja dengan jumlah ganjil atau ditampilkan dengan berpasangan antara pria dan wanita berjumlah 5 hingga 8 orang.
Tari Joged Lambak
Tari joged lambak merupakan tarian melayu riau yang gerakannya cenderung lemah gemulai. Sementara untuk lagu atau irama yang digunakan adalah Serampang Laut, Tanjung Katung dan juga Anak Kala memakai alat musik seperti gendang, tetawak dan gong.
Tari joged lambak ini berkembang di beberapa daerah seperti Batam, Bintan, More dan juga tersebar luas di Kepulauan Riau. Tari ini dikatakan sudah ada sejak zaman kerajaan melayu riau lingga sekitar abad ke-17. Tarian ini umumnya dilakukan pada malam hari sampai tengah malam yang memadukan tiga unsur seperti tarian dengan gerakan lincah, musik berirama cepat dan juga lagu tarian melayu dengan syair untuk tujuan bersenang senang. Para penari nantinya akan menari menggunakan kostum melayu seperti pria menggunakan baju kurung cekak, kain songket dan kopiah. Sedangkan untuk penari wanita akan mengenakan baju kurung labuh, kain songket, kain samping, kalung, anting anting dan sanggul rambut lipat pandan. Untuk jenis lagu yang biasanya dijadikan pengiring adalah Dondang Sayang, Kala, Serampang Laut dan juga Tanjung Katung.