Rumah Adat Nusa Tenggara Barat (NTB)

Pada artikel ini Anda akan belajar tentang Rumah Adat Nusa Tenggara Barat (NTB).

Nusa Tenggara Barat atau biasa disebut dengan NTB memiliki banyak ekosistem alam yang sangat mempesona. Selain itu, daerah ini juga memiliki banyak keunikan budaya masyarakat dan juga beberapa suku bangsa yang mendiami area tersebut seperti suku Sasak, sumbawa dan juga suku Bima yang menjadi mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat.

Kemajuan dari peradaban masyarakat Nusa Tenggara Barat juga terlihat dari beberapa rumah adat Nusa Tenggara Barat yang dalam ulasan kali ini akan kami jelaskan selengkapnya untuk anda.

Daftar Nama Rumah Adat Nusa Tenggara Barat

  1. Rumah Adat NTB Dalam Loka

Rumah Adat Nusa Tenggara Barat

Rumah adat Nusa Tenggara Barat yang pertama adalah rumah dalam loka. Rumah ini merupakan desain asli dari rumah raja raja Sumbawa pada masa lalu. Pengaruh budaya Islam sangatlah besar di wilayah ini pada masa lalu sehingga juga berpengaruh pada aspek adat dan juga kesukuan masyarakat Sumbawa dalam nilai nilai syariat Islam yang juga berlaku dalam rumah adat.

Dalam loka berasal dari dua kata dalam bahasa Sumbawa yakni dalam yang berarti istana dan juga loka yang berarti dunia. Penamaan ini sesuai dengan fungsi dari rumah adat tersebut yang memang dipakai sebagai pusat pemerintahan dan kediaman raja Sumbawa pada masa lalu.

Menyesuaikan dengan fungsinya, ukuran salah satu dari macam macam rumah adat Nusa Tenggara Barat ini juga cukup besar yang ditopang dengan 99 tiang melambangkan 99 sifat Allah dalam ajaran agama Islam. Tiang penyangga ini bisa menopang rumah dengan tegak yang terbagi menjadi dua ukuran sama besar bernama bala rea atau graha besar. Dalam graha besar ada beberapa buah ruangan yang terpisahkan dengan dinding penyekat sesuai dengan fungsi dan nama masing masing, yakni:

  • Lunyuk agung: Ada di bagian depan bangunan yang berfungsi untuk tempat musyawarah, resepsi atau acara pertemuan adat serta keagamaan.
  • Lunyuk mas: Ada di sebelah lunyuk agung yang berguna sebagai ruang khusus permaisuri, isteri menteri dan juga staf penting kerjaan ketika dilakukan upacara adat.
  • Ruang dalam: Ada di sebelah barat yang hanya disekat dengan kelambu yang digunakan sebagai tempat sholat dan pada bagian utara adalah kamar tidur dayang dayang serta permaisuri.
  • Ruang dalam: Ada di sebelah timur yang terdiri dari empat kamar digunakan sebagai tempat putra atau putri raja yang sudah menikah.
  • Ruang sidang: Ada di bagian belakang bala rea yang digunakan untuk bersidang dan pada malam hari dipakai sebagai tempat tidur para dayang.
  • Kamar mandi: Ada di luar ruangan induk dengan bentuk memanjang dari kamar raja hingga kamar permaisuri.
  • Bala bulo: Ada di samping lunyuk mas yang memiliki dua lantai. Lantai pertama untuk tempat bermain anak raja yang masih kecil dan lantai dua untuk tempat melihat pertunjukan di lapangan istana bagi permaisuri dan juga istri para bangsawan.

Selain bagian dalam, sketsa rumah adat NTB ini juga memiliki ruang luar yang tidak kalah unik dengan bagian dalam. Area luar dilengkapi dengan beberapa dekorasi seperti kebun istana atau kaban alas, gapura atau bala buko, rumah jam atau bala jam dan juga tempat lonceng istana.

Selain itu, di bagian luar juga terdapat tangga namun tidak dilengkapi dengan anak tangga dan hanya berupa susunan papan datar yang sengaja dibuat agar setiap orang yang hendak masuk ke dalam rumah menunduk sebagai lambang penghormatan bagi raja.

Artikel Terkait: Rumah Adat Papua

  1. Rumah Adat NTB Istana Sumbawa

contoh rumah adat ntb

Contoh rumah adat NTB selanjutnya adalah rumah istana Sumbawa yang didirikan serta dikembangkan oleh pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III di Pulau Sumbawa, lebih tepatnya di Kota Sumbawa Besar. Rumah adat Nusa Tenggara Barat ini digunakan sebagai hunian atau tempat tinggal raja dan juga memiliki fungsi lainnya yakni untuk menyimpan berbagai benda atau artifak yang memiliki nilai sejarah di Kabupaten Sumbawa.

  1. Rumah Adat NTB Bale

sketsa rumah adat ntb

Bale merupakan rumah adat Nusa Tenggara Barat selanjutnya dari suku Sasak yang ada di Dusun Sade, Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Dusun Sade ini tetap setia menjaga kelestarian rumah adat ini sehingga masih bisa kita lihat hingga sekarang ini. Suku Sasak sendiri memiliki beberapa aturan ketika ingin mendirikan rumah adat bale ini yakni dengan memilih waktu untuk membangun karena mereka percaya jika tidak mengikuti aturan, maka akan mendapat nasib yang buruk ketika menempati rumah tersebut.

Rumah adat Nusa Tenggara Barat yang ada di Dusun Sade ini memiliki beberapa macam bale yang semua atapnya terbuat dari jerami atau alang alang serta memiliki fungsi yang berbeda beda. Beberapa jenis bale tersebut diantaranya adalah bale bonter, bale jajar, bale tani, berugag atau sekepat, sekenam, bale tajuk, bale bencingah, bale tajuk, bale gunung rate, bale balaq dan juga bale kodong.

  1. Rumah Adat NTB Bale Lumbung

nama rumah adat Nusa Tenggara Barat

Nama rumah adat Nusa Tenggara Barat selanjutnya adalah bale lumbung yang juga ditetapkan sebagai salah satu ciri khas dari rumah adat suku Sasak, Pulau Lombok. Bentuk rumah adat ini sangat unik dan berbeda dengan bangunan adat lain yakni seperti rumah panggung namun dengan bagian ujung atap yang runcing dan melebar serta sedikit lurus ke arah bawah. Sedangkan bagian bawahnya kembali melebar dengan jarak atap antara 1.5 meter hingga 2.0 meter dari tanah dan memiliki diameter 1.5 meter sampai 3.0 meter.

Atap dan bubungan rumah adat Nusa Tenggara Barat ini terbuat dari jerami atau alang alang, sedangkan bagian dinding terbuat dari anyaman bambu atau bedek. Untuk area lantai memakai papan kayu dan disangga dengan empat buah tiang yang terbuat dari tanah dan batu untuk pondasinya.

Untuk bagian atap dari bale lumbung ini digunakan untuk menyimpan padi hasil dari beberapa kepala keluarga. Bentuk dari rumah panggung ini bertujuan agar tidak mudah rusak karena terkena banjir dan juga serangan hama seperti tikus.

  1. Rumah Adat NTB Bale Jajar

macam macam rumah adat Nusa Tenggara Barat
Rumah Adat NTB Bale Jajar

Sketsa rumah adat NTB ini merupakan hiduan dari suku Sasak dengan ekonomi mulai menengah ke atas. Bentuk dari rumah adat ini hampir sama dengan bale tani namun perbedaannya terletak di ruang dalem bale yang lebih banyak dibandingkan dengan bale tani. Bale jajar ini mempunyai dua dalem bale dan satu serambi atau sesangkok serta memiliki tanda dengan adanya sambi yakni tempat untuk menyimpan bahan makanan serta keperluan rumah tangga. Sedangkan pada bagian depan bale jajar memiliki sekepat dan juga pada bagian belakang yang dilengkapi dengan sekenam.

  1. Rumah Adat NTB Berugaq Sekenam

macam macam rumah adat Nusa Tenggara Barat

Berugaq sekenam juga menjadi rumah adat NTB yang memiliki bentuk hampir sama dengan berugaq sekepat, akan tetapi perbedaannya ada di jumlah tiang yakni sebanyak enam buah dan ada di bagian belakang rumah. Rumah adat berugaq sekenam ini dipakai sebagai tempat kegiatan belajar mengajar tentang tata krama, nilai nilai kebudayaan dan juga tempat untuk melakukan pertemuan internal keluarga. Bentuk bangunannya sangat sederhana yakni dengan memakai atap yang terbuat dari daun kelapa dan tidak dilengkapi dengan dinding dengan enam tiang sebagai penyangga yang serupa dengan bale bale sekarang ini.