Tarian Jawa Tengah

Tarian Jawa Tengah – Suku Jawa menjadi salah satu suku mayoritas yang ada di Indonesia dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa. Dengan ini, maka kebudayaan yang paling dikenal di Indonesia juga berasal dari Jawa seperti salah satunya adalah Jawa Tengah. Kebudayaan Jawa juga memiliki banyak elemen yang menyusun kebudayaan ini dan salah satunya adalah tarian Jawa Tengah. Dalam ulasan kali ini, kami akan membahas satu per satu mengenai tarian asal Jawa Tengah tersebut yang ternyata sangat beragam dan layak kami angkat lengkap dengan penjelasannya.

Tarian Daerah Jawa Tengah dan Penjelasannya

  1. Tari Bedhaya Ketawang

Tarian Jawa Tengah

Tarian adat Jawa Tengah ini menjadi tarian kebesaran yang akan dipertunjukkan saat penobatan dan juga peringatan kenaikan tahta Sang Raja di Kasunanan Surakarta. Tarian Jawa Tengah ini menjadi tari sakral sekaligus suci untuk masyarakat dan Kasunanan Surakarta.

Nama Tari Bedhaya Ketawang ini diambil dari kata “Bedhaya” yang berarti penari wanita di istana. Sedangkan “Ketawang” mengartikan langit yang identik dengan sesuatu yang mulia, tinggi dan juga luhur. Tari ini mengisahkan tentang hubungan asmara Kanjeng Ratu Kidul dengan Raja Mataram yang semuanya disuguhkan dalam bentuk tarian.

Setiap kata yang terkandung dalam tembang pengiring tarian ini mengisahkan curahan hati Kanjeng Ratu kidul pada Sang Raja yang umumnya dipertunjukkan 9 orang wanita. Dari kepercayaan masyarakat setempat, pertunjukan tari ini dipercaya akan menghadirkan Kanjeng Ratu kidul yang juga ikut menari sebagai penari ke-10.

  1. Tari Bambangan Cakil

tarian adat jawa tengah

Tarian Jawa Tengah bernama Tari Bambangan Cakil ini diadopsi dari kisah pewayangan yakni perang kembang yang menceritakan peperangan ksatria dan raksasa. Tarian daerah Jawa Tengah ini berkisah tentang perang kebaikan melawan kejahatan yang kedua sifat tersebut diceritakan dalam gerakan tari. Untuk kebaikan akan memperlihatkan gerakan yang halus dan lembut, sedangkan untuk kejahatan akan diperagakan dengan gerakan kasar sekaligus beringas.

Tokoh pewayangan yang dipakai dalam tarian ini adalah Arjuna sebagai Kesatria dan juga Cakil sebagai raksasa. Tari ini sarat akan makna filosofi tinggi yang menjelaskan jika kejahatan dan angkaramurka akan selalu kalah dengan kebaikan.

  1. Tari Gambyong

tarian daerah jawa tengah

Tari Gambyong adalah perpaduan dari tari rakyat dengan tari keraton dimana kata Gambyong diambil dari nama Waranggana atau wanita terpilih yang pandai dalam melakukan gerakan tarian. Nama dari waranggana tersebut ialah Mas Ajeng Gambyong.

Tarian ini memiliki 3 elemen yakni awal, isi dan juga penutup yang dalam istilah Jawa Surakarta dikenal dengan nama maju beksan, beksan dan juga mundur beksan. Hal unik dari tarian ini terletak pada gerakan lengan, kaki, tubuh dan juga kepala. Mata penari nantinya akan selalu mengikuti gerakan tangan dengan cara melihat ke arah jari tangan yang dominan diiringi dengan musik gamelan seperti kenong, gambang, kendang dan juga gong.

  1. Tari Kretek

tarian daerah jawa tengah

 

Tari Kretek merupakan tarian tradisional Jawa Tengah yang lebih tepatnya berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Dalam tarian ini bercerita mengenai kehidupan buruh dengan kretek dimana Kota Kudus memang identik dengan industri kretek.

Dulunya, tarian Jawa Tengah ini bernama Tari Mbatil yang ternyata kurang begitu populer di tengah masyarakat sehingga diganti menjadi tari kretek. Tarian ini mulai terkena sekitar tahun 1985 yang menurut cerita diciptakan seorang seniman bernama Endang Tonny.

  1. Tari Lengger

tarian tradisional jawa tengah

Tarian dari Jawa Tengah bernama tari Lengger merupakan tarian yang diperankan seorang pria dan wanita yang menjadi pengembangan tari sebelumnya yakni tari Tayub. Tarian ini menjadi tari klasik yang sudah ada sejak dulu dan diambil dari kata “Le” berarti anak laki laki dan “Ger” yang berarti geger atau ramai.

Dulu tarian ini dianggap negatif sebab gerakan dan juga adegan yang ada dalam tarian ini dianggap bisa mengundang birahi. Ketika tarian ini dipertunjukkan juga sering diikuti para penonton yang ikut menari sambil mabuk. Namun tari ini kemudian diubah Sunan Kalijaga dan menjadi tari yang penuh dengan dakwah serta ditambah ajaran untuk selalu ingat pada Tuhan.

Untuk itulah, tarian ini juga disebut dengan lengger yang diambil dari kata eleng atau eling yang berarti ingat dan ngger yang berarti “Nak” untuk sebutan seorang anak. Jika disatukan, maka tarian ini akan berarti seruan untuk mengingat pada kebaikan sekaligus mengingat akan kebesaran yang dimiliki Tuhan.

  1. Tari Topeng Ireng

tarian dari jawa tengah

Tarian khas Jawa Tengah ini merupakan tarian dari Borobudur, Magelang, Jawa Tengah yang awalnya mulai berkembang di lereng Gunung Merapi Merbabu di jaman Belanda. Pada zaman itu, Pemerintah Belanda melarang masyarakat sekitar untuk berlatih silat sehingga gerakan silat tersebut diubah menjadi bentuk tarian yang diiringi dengan gamelan.

Tari Topeng Ireng ini diambil dari kata “Toto Lempeng Irama Kenceng” yakni Toto yang berarti menata, Lempeng yang berarti lurus dan Irama yang berarti nada dan Kenceng yang berarti keras. Inti dari tarian ini adalah memberi nasihat mengenai kebaikan hidup dan pada zaman tersebut dipakai untuk menyebarkan ajaran Islam.

  1. Tari Rancak Denok

tarian khas jawa tengah

Nama tarian Jawa Tengah ini terinspirasi dari seni topeng dengan sejarah panjang sebab topeng sendiri sudah digunakan sejak zaman pra sejarah. Guratan, warna, wajah dan juga bentuk topeng dari tarian Jawa Tengah ini menjadi simbol dari banyak sifat manusia yang baik, angkuh, penipu dan bijaksana.

Sebagai hasil dari kreasi, tari Rancak Denok juga memperoleh ide dari banyak kesenian tari yang juga memakai topeng sebagai salah satu properti seperti dari Jawa Barat, Betawi dan juga Tiongkok. Tarian ini berasal dari dua kata yakni Rancak dan Denok dimana Rancak berarti cepat dan dinamis serta Denok yang berarti perempuan. Jika diartikan secara harafiah, maka tarian ini bisa disebut dengan tari kreasi Semarangan yang diperagakan wanita dengan cepat sekaligus dinamis memakai topeng.

  1. Tari Bondan

nama tarian jawa tengah

Tari Bondan merupakan tarian asal Jawa Tengah lebih tepatnya Surakarta yang menggambarkan kasih sayang dari ibu pada anaknya. Ciri dari tarian Jawa Tengah ini menggunakan properti berupa payung kertas, kendil dan juga boneka bayi yang akan digendong penari.

Menurut sejarah, tarian ini adalah tarian yang wajib dilakukan kembang desa untuk memperlihatkan jati dirinya sehingga akan terlihat bagaimana ia akan menjadi ibu dan mengasuh anak. Untuk itu dalam tarian ini mengartikan jika tidak hanya memiliki wajah yang cantik, namun wanita juga harus bisa mengasuh dan memberikan kasih sayang sekaligus melindungi anak mereka.

Tari Bondan sendiri terdiri dari 3 jenis yakni Tari Bondan Cindogo, Tari Bondan Mardisiwi dan juga Tari Bondan Pagunungan yang setiap jenisnya memiliki karakter berbeda beda akan tetapi tetap menggambarkan kasih sayang ibu pada anaknya. Tari Bondan umumnya akan diiringi dengan musik gending meski pada awalnya diiringi dengan lagu Dolanan dan seiring berkembangnya waktu, maka diiringi dengan gending lengkap.

  1. Tari Prawiroguno

tarian asal jawa tengah

Tari Prawiroguno merupakan tarian Jawa Tengah yang berkisah tentang penjajah yang hampir mengalami kemunduran. Tarian ini biasanya menggunakan tema peperangan dan gerakan para penari juga memperlihatkan para prajurit yang membawa pedang lengkap dengan tameng seakan sedang bersiap melawan musuh.

Dulu, tari Prawiroguno ini hanya akan dipertunjukkan pada acara pentig seperti menyambut tamu, penobatan raja dan juga perkawinan. Tari ini merupakan jenis tari yang terinspirasi dari jaman penjajahan berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.

Demikian ulasan singkat dari kami tentang beberapa tarian daerah Jawa Tengah dan penjelasannya yang sangat penting untuk diketahui. Seperti tarian dari daerah Indonesia lainnya, masing masing dari tarian Jawa Tengah yang sudah kami jelaskan diatas memiliki makna yang berbeda beda. Semoga bisa bermanfaat untuk anda.