Kali ini kita akan membahas tentang Rumah Adat Sumatera Utara.
Sumatera Utara atau disingkat Sumut memiliki rumah adat yang cukup beragam.
Ini dipengaruhi karena ada banyak juga suku yang mendiami provinsi Sumatera Utara seperti Mandailing, Batak, Karo, Simalungun, Pakpak dan juga Melayu.
Masing masing suku tersebut memiliki ciri khas berbeda yang bisa dilihat dari berbagai rumah adat Sumatera Utara.
Supaya bisa lebih jelas, berikut kami punya ulasan tentang beberapa nama rumat adat Sumatera Utara lengkap untuk anda.
Isi Artikel
Daftar Nama Rumah Adat Sumatera Utara
Rumah Adat Bolon
Rumah adat bolon yang juga disebut dengan rumah balai Batak Toba sudah diakui skala nasional sebagai perwakilan dari rumah adat Sumatera Utara. Rumah adat bolon ini memiliki bentuk persegi panjang dan masuk dalam kategori rumah panggung yang hampir semuanya dibuat dari material alam.
Rumah adat Sumatera Utara biasanya dihuni antara 4 hingga 6 keluarga yang hidup secara bersama. Kolong rumah adat ini akan dipakai untuk kandang hewan masyarakat Batak seperti ayam, kambing dan juga babi.
Rumah Adat Karo
Nama rumah adat Batak Karo yang biasa disebut juga dengan rumah adat Siwaluh Jabu umumnya dihuni oleh delapan keluarga. Sedangkan setiap keluarga tersebut memiliki tugas dan peran tersendiri di dalam rumah tersebut. Sedangkan untuk posisi keluarga dalam rumah Karo akan ditentukan dengan adat Karo.
Jika dilihat secara umum, rumah adat Sumatera Utara ini terdiri dari jabe jahe atau hilir dan juga jabe julu atau hulu. Untuk jabe jahe terbagi menjadi dua bagian yakni jabu ujung kayu dan juga jabu rumah sendipar ujung kayu. Dalam rumah ini memiliki empat buah dapur, sedangkan jabu akan dibagi kembali menjadi dua sehingga terbentuk beberapa jabu jabu seperti sedapuren bena kayu, sedapuren lepar bena kayu, sedapuren ujung kayu serta jabu sadapuren lepar ujung kayu.
Rumah Adat Pakpak
Nama rumah adat Pakpak atau Dairi memiliki bentuk yang sangat khas yang terbuat dari material kayu dan ijuk untuk bahan atapnya. Desain dari rumah adat Sumatera Utara ini merupakan wujud dari seni budaya Pakpak yang setiap bagiannya juga memiliki arti berbeda beda.
Rumah adat Pakpak yang disebut dengan jerro ini sama seperti rumah adat Sumatera Utara yang lain yakni menggunakan tiang, penyangga dan juga tangga sebab memiliki bentuk rumah panggung.
Rumah Adat Mandailing
Suku Mandailing menjadi salah satu suku yang mendiami provinsi Sumatera Utara berbatasan dengan provinsi Riau. Rumah adat Mandailing ini masih bisa ditemukan di Kabupaten Mandailing Natal atau Madina yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Padang Lawas serta Kabupaten Tapanuli Selatan.
Rumah adat Sumatera Utara juga biasa disebut dengan Bagas godang dimana arti bagas dalam bahasa Mandailing adalah rumah dan godang memiliki arti banyak.
Bagas Godang ini memiliki konstruksi yang sangat khas berbentuk empat persegi panjang yang disanggah dengan kayu besar berjumlah ganjil terdiri dari ruang depan, ruang tengah, ruang tidur dan juga dapur. Sementara untuk atap berbentuk tarup silengkup dolok seperti atap pedati. Alaman bolak merupakan halaman yang luas dan datar berguna untuk prosesi adat sekaligus tempat untuk berkumpul yang juga sering disebut dengan alaman bolak silangse utang. Untuk bolang atau ornamen dipakai sebagai tutup ari yang terbuat dari 3 jenis material yakni tumbuhan seperti batang bambu, hewan seperti kalajengking dan lipan dan juga peralatan sehari hari seperti timbangan dan pedang.
Rumah Adat Melayu
Dari gambar rumah adat Sumatera Utara diatas bisa dilihat jika rumah adat Melayu ini sangat khas dengan warna hijau serta kuning. Sedangkan untuk bagian dinding dan lantai terbuat dari material serta ijuk yang dipakai sebagai atap.
Rumah adat Melayu ini memiliki bentuk rumah panggung yang ditopang dengan beberapa tiang dengan tinggi 2 meter sehingga terlihat megah dan kokoh. Untuk bagian bawah rumah bisa digunakan untuk berbagai kegiatan dan memiliki tangga di bagian depan yang terhubung dengan teras depan dan untuk bagian kanan serta kiri rumah juga memiliki tangga yang terhubung dengan teras atau serambi samping.
Ornamen khas melayu juga terlihat pada ukiran pucuk rebung di beton beton penyangga rumah serta tembok. Sedangkan hiasan kandang rasi ada di pembatas lantai atas dan terkadang juga dilengkapi dengan gazebo berukuran kecil di bagian kiri rumah yang bisa digunakan untuk bersantai.
Rumah Adat Nias
Nama rumah adat Medan ini disebut dengan Omo Hada yang memiliki bentuk panggung tradisional khas masyarakat Nias. Selain itu rumah adat Nias lain yang berbeda adalah omo sebua yakni rumah kediaman para kepala negeri atau Tuhenori, kepala desa atau salawa atau para kaum bangsawan. Rumah adat ini dibangun di atas tiang tiang kayu nibung yang sangat tinggi dan besar. Sedangkan untuk alasnya memakai rumbia.
Denah dari rumah adat Sumatera Utara ada yang bulat telur seperti di daerah Nias Utara, Timur dan juga Barat. Sedangkan untuk rumah adat Nias berbentuk persegi panjang bisa ditemukan di daerah Nias Tengah serta Selatan. Berbeda dengan rumah adat yang lain, bangunan ini tidak memiliki pondasi yang tertanam di dalam tanah. Selain itu, sambungan untuk setiap kerangka juga tidak memakai paku sehingga rumah adat ini tahan terhadap gempa.
Rumah Adat Angkola
Angkola merupakan etnis yang berdiri sendiri meski banyak orang yang beranggapan jika angkola adalah Mandailing. Rumah adat bernama Bagas Godang sama seperti rumah adat Mandailing namun tetap memiliki perbedaan diantara keduanya. Rumah adat Angkola yang ada di Sumatera Utara memakai materia ijuk untuk atap dan juga papan untuk area dinding serta lantai dengan dominan warna hitam sehingga terlihat semakin indah.
Rumah Adat Simalungun
Simalungun merupakan etnis yang ada di Kabupaten Simalungun serta Kota Pematang Siantar. Rumah adat Sumatera Utara ini memiliki nama rumah bolon yang berbeda dengan rumah adat lain yakni bentuk atap yang terlihat unik dan desainnya berbentuk limas.
Rumah Balai Batak Toba
Rumah balai Batak Toba merupakan bangunan yang memiliki dua bagian yakni kabu parsakitan dan juga jabu bolon. Jika dilihat dari fungsinya, jaba parsakitan merupakan tempat untuk menyimpan barang yang terkadang juga dipakai sebagai area untuk berbicara segala sesuatu hal yang berhubungan dengan adat. Sementara jabo bolon merupakan rumah keluarga besar yang tidak dilengkapi dengan sekat atau kamar.
Masyarakat Batak menilai jika rumah ini terlihat seperti hewan kerbau untuk berdiri dan pembangunan dilakukan secara bersama sama. Seperti rumah adat lainnya, rumah adat ini berbentuk rumah panggung yang disanggah dengan beberapa tiang terbuat dari kayu. Masyarakat Batak beranggapan jika rumah ini memiliki tiga bagian yang menjadi cerminan dunia atau dimensi berbeda beda.
- Bagian pertama: Bagian pertama dari rumah adat Sumatera Utara adalah atap rumah yang mencerminkan dunia para dewa.
- Bagian kedua: Untuk bagian kedua merupakan lantai rumah yang dipercaya menjadi cerminan dunia manusia.
- Bagian ketiga: Bagian bawah dari rumah adat Sumatera Utara atau kolong yang menjadi cermin dunia kematian.