Pakaian Adat Madura

Kali ini saya akan membahas tentang Pakaian Adat Madura.

Madura merupakan sebuah pulau yang ada di bagian timur laut Pulau Jawa. Pulau ini memiliki luas sekitar 5.168 km persegi yang mayoritas dihuni oleh suku Madura.

Suku Madura ini sangat terkenal dengan kebudayaan yang kental serta sejarah peradaban yang maju sejak dulu.

Bukti dari kemajuan dan kebudayaan tersebut bisa terlihat salah satunya dari pakaian adat Madura yang hingga saat ini masih bisa kita lihat karena terus dilestarikan.

Sedang mencari penjelasan tentang pakaian adat lainnya? cek juga koleksi di kategori Baju Adat.

Meski yang paling terkenal dari pakaian adat suku Madura adalah kaos bergaris garis merah putih, namun ternyata masih ada beberapa nama pakaian adat Madura lain seperti yang akan kami jelaskan pada artikel berikut ini.

Daftar Nama Pakaian Adat Madura

  1. Pakaian Adat Madura Wainta Kebaya

Pakaian Adat Madura

Pakaian adat Madura yang pertama adalah kebaya Madura. Sama seperti pakaian wanita Jawa lainnya, wanita Madura juga mengenakan kebaya yakni kebaya rancongan dan juga kebaya tanpa kutu baru. Kebaya jenis ini dipakai bersama dalaman dengan warna kontras yang ketat pada tubuh.

Umumnya, warna yang dipakai untuk kebaya adalah warna merah, biru dan juga hijau sehingga akan menerawang keluar ketika dikenakan karena bahannya yang tipis. Kebaya ini nantinya akan dikenakan dengan paduan sarung batik berbagai motif dan juga stagen jawa.

Nantinya, kebaya Madura ini akan dipadukan dengan sarung batik motif lasem, strojan atau tabiruan serta stagen atau odhet yang akan diikatkan pada bagian perut. Wanita Madura juga sangat senang memakai aksesoris seperti hiasan rambut dari emas yang dinamakan cucuk sisir dan cucuk dinar. Untuk penutup kepala memakai kain atau leng oleng yang juga dikenakan oleh wanita Madura. Kalung emas dengan bentuk rentengan biji jagung atau disebut kalung brondong, shelter penthol yakni giwang emas di telinga juga tidak ketinggalan digunakan.

Baca Juga:   Pakaian Adat Palembang

Selain itu, gelang dan cincin emas juga akan dikenakan pada jari tangan dan kaki untuk menyempurnakan penampilan. Sedangkan untuk pakaian adat Madura anak anak perempuan sama dengan pakaian untuk orang dewasa namun hanya berbeda ukuran dan juga penggunaan aksesoris yang lebih sedikit.

  1. Cucuk Sisir dan Cucuk Dinar

Pakaian Adat Madura

Cucuk sisir dan juga cucuk dinar merupakan pelengkap pakaian adat Madura berupa tusuk konde yang terbuat dari emas. Keduanya nantinya akan digelung bersamaan dengan rambut sehingga membentuk bulatan penuh.

  1. Pakaian Madura Pesa’an

Pakaian Adat Madura

Baju pesa’an bisa dikatakan sebagai pakaian adat Madura modern yang sudah sangat sering kita lihat. Pakaian adat Madura ini terdiri dari atasan dan juga bawahan yang sama sama berwarna hitam longgar dengan kaos berwarna belang merah dan putih. Sedangkan untuk bawahan berukuran cukup besar serta memiliki panjang sebatas lutut.

  1. Batik Madura

Pakaian Adat Madura

Dari sejarahnya, batik Madura sudah ada sejak zaman Kerajaan Pamelingan di abad ke-16 dan 17 yang dikenakan oleh Raden Azhar ketika perang atau untuk sehari hari. Pada saat itu, motif yang yang paling banyak digunakan pembesar adalah motif parang atau dalam bahasa Madura disebut motif leres. Ketika itu, batik dengan motif ini diperkenalkan Adipati Sumenep sehingga akhirnya mulai terkenal di Madura.

Namun pada umumnya, motif bebas dan beragam juga digunakan sekarang ini sehingga para pengrajin juga bisa bebas berkreasi. Ada beberapa motif lain yang terkenal seperti karaben, padih kepa, sakereh, kempeng salederih dan juga manik manik yang menjadi motif batik Madura yang sudah dipatenkan. Selain beberapa motif tersebut, ada juga motif lainnya seperti motif tanaman, hewan, keong mas, sekarjagat, daun memba, gorek basi dan juga kombinasi bentuk lain sesuai dengan pembuatnya.

Baca Juga:   Pakaian Adat Aceh

Untuk warna yang digunakan terkesan sangat kuat dan juga berani dengan bahan pewarna alami yang disebut dengan soga alam. Beberapa bahan alami yang digunakan diantaranya adalah buah mengkudu untuk warna merah, daun tarum untuk warna biru, kulit mundu ditambah tawas untuk warna hijau dan sebagainya. Efek terang atau gelap kain nantinya akan tergantung dari lama proses merendam yang biasanya menghabiskan waktu hingga 3 bulan dan bahkan ada yang sampai 1 tahun. Semakin lama proses perendaman dilakukan, maka akan semakin tahan lama dan semakin gelap warna yang dihasilkan.

  1. Pakaian Adat Madura Modern

pakaian adat madura modern

Pakaian adat Madura modern sangat banyak dikenakan ketika festival atau pesta. Pakaian ini dikenal dengan corak dan warna yang kontras ditambah dengan aksesoris terbuat dari emas yang dikenakan di rambut sampai kaki para wanita Madura.

Sementara untuk pakaian adat Madura pria juga dilengkapi dengan aksesoris namun bukan terbuat dari material emas. Hal ini disebabkan karena dalam ajaran Islam yang dianut, para laki laki dilarang untuk memakai emas baik perhiasan atau hal lain.

  1. Baju Sakera

Pakaian Adat Madura

Baju sakera juga merupakan pakaian adat Madura yang terdiri dari baju dan celana hitam longgar serta kaos bergaris garis merah dan putih atau merah hitam. Sementara untuk pelengkap, pakaian ini juga ditambah dengan penutup kepala, kain sarung dan juga ikat pinggang yang biasanya digunakan para laki laki baik pada acara resmi atau untuk kegiatan sehari hari.

Sebetulnya, gaya kaos bergari garis yang digunakan tersebut terinspirasi oleh pelaut asal Eropa namun tetap memiliki makna tersendiri bagi rakyat Madura. Garis garis merah putih atau merah hitam memperlihatkan sikap tegas yang dimiliki masyarakat Madura. Mereka juga memiliki semangat juang yang tinggi ketika sedang menghadapi segala sesuatu.

  1. Baju Mantenan Suku  Madura

Pakaian Adat Madura

Seperti namanya, pakaian adat Pulau Madura ini memang hanya dikenakan ketika acara resepsi pernikahan para mempelai. Corak dan warna untuk pakaian mempelai wanita dan mempelai pria juga sama yakni berwarna hitam sebagai warna dasar dan juga merah untuk motif hiasan. Penggunaan pakaian adat ini juga dilengkapi dengan penutup kepala dan rangkaian buang melati yang akan dikalungkan pada leher mempelai pria dan akan digantungkan pada sanggul mempelai wanita. Selain itu, gelang tangan dan juga sabuk emas juga tidak ketinggalan digunakan bersama dengan terompah, selendang yang diselempangkan pada bagian bahu dan juga beberapa aksesoris tambahan lainnya.

  1. Baju Cak dan Baju Ning Khas Madura

Pakaian Adat Madura

Setiap tahunnya, di Madura dan juga Surabaya, Jawa Timur akan diadakan kontes pemilihan bujang gadis yang disebut dengan kontes cak dan ning.

Baca Juga:   Pakaian Adat Bali

Dalam kontes tersebut, para bujang dan para gadis akan mengenakan pakaian khas yang sudah terkenal sejak dulu dan masih terus digunakan hingga sekarang di beberapa acara besar kantor dan kediaman walikota atau balai kota.

Pakaian adat ini merupakan perpaduan dari beskap atau jas tutup yang digunakan sebagai atasan, jarik untuk bawahan, kuku macan sebagai hiasan yang akan digantung di saku beskap, terompah dan juga sapu tangan berwarna merah.

Sementara untuk wanita, busana yang digunakan berupa kombinasi kebaya untuk atasan, jarik untuk bawahan, kerudung lengkap dengan renda dan juga banyak aksesoris tambahan lain seperti selendang, selop, anting dan juga gelang.

Leave a Comment