Tarian Kalimantan Selatan

Tarian Kalimantan Selatan – Pada provinsi Kalimantan Selatan, Suku Banjar menjadi suku terbanyak yang ada dalam daerah tersebut. Sebagai suku terbanyak serta menjadi suku asli dari Kalimantan Selatan, maka kebudayaan dari Suku Banjar ini juga tentunya menjadi ikon utama dalam kebudayaan provinsi tersebut. Salah satu peninggalan Kalimantan Selatan yang masih bisa kita lihat dan nikmati hingga sekarang adalah berbagai tarian tradisional yang sangat indah, memiliki makna mendalam, busana yang menarik sehingga wajib untuk dilestarikan. Berikut ini akan kami berikan beberapa jenis tarian Kalimantan Selatan yang wajib untuk anda ketahui.

Daftar Nama Tarian Kalimantan Selatan

  1. Tari Kanjar atau Kakanjaran

tarian kalimantan selatan

Tari kanjar atau kakanjaran merupakan tarian tradisional Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Tarian daerah Kalimantan Selatan ini merupakan tarian hiburan adat Suku Dayak yang memiliki kepercayaan Kaharingan peninggalan leluhur. Bahkan, setiap orang di Balai sudah sejak kecil hingga dewasa sudah memiliki keahlian tari kanjar tersebut.

Tarian ini umumnya akan dipentaskan pada selamatan banih ringan dan juga banih barat. Banih ringan merupakan pagi yang baru saka dipanen di kelompok sawah dengan curah hujan yang sedikit. Banuh ringan merupakan jenis padi yang bisa dipanen dengan cepat dan area ladang juga tidak terlalu jauh dari Balai. Sedangkan untuk banuh barat merupakan padi tunggal di tanah pegunungan yang biasanya butuh waktu antara 7 sampai 10 tahun sekali digarap untuk ditanami padi.

Tarian adat Kalimantan Selatan ini memiliki arti menahan kejahatan sekaligus membuka pintu kebahagiaan supaya warga Balai bisa selalu gagah, sehat, kuat dalam bekerja, berani sekaligus mendapatkan hasil berlimpah. Tarian ini akan dilakukan oleh banyak orang dari tua hingga muda dan masih bisa kita saksikan di beberapa Balai Kecamatan Loksado seperti Balai Kukundu di Desa Urui, Balai Papangkaan di Desa Muara Ulang dan masih banyak lagi.

  1. Tari Radap Rahayu

tarian daerah kalimantan selatan

Tari radap rahayu merupakan tarian adat Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin dengan arti yang sakral. Tarian ini biasanya digunakan untuk menyambut tamu sebagai bentuk penghormatan. Kata radap berasal dari kata beradap adap yang berarti bersama sama atau lebih dari satu. Sedangkan rahayu berarti galuh wan bungas atau perempuan yang berparas cantik atau kemakmuran dan kebahagiaan.

Tarian dari Kalimantan Selatan ini pada mulanya merupakan tarian sebagai penolak bala dan juga bersifat ritual untuk masyarakat Banjarmasin. Tarian ini dilakukan dalam upacara seperti perkawinan, kehamilan dan juga kematian. Tarian yang digunakan sebagai penolak bala ini juga berguna untuk meminta keselamatan dari peristiwa ketika kapal Perahu Yaksa yang berisi Patih Lambung Mangkurat yang sedang pulang berkunjung dari Kerajaan Majapahit. Ketika sampai di Muara Mantuil dan akan masuk ke Sungai Barito, kapal tersebut kandas dan hampir terbalik.

Ada beberapa teknik dalam tarian Kalimantan Selatan ini seperti limbai kibas, terbang layang, mambunga, alang manari, mendoa, mangapak, lontang penuh, lontang setengah, tarbang layang, membunga, mendoa, gagoreh srikandi, tapung tawar, mantang, angin tutus dan juga tarbang layang.

  1. Tari Baksa Kembang

tarian adat kalimantan selatan

Tarian baksa kembang Kalimantan Selatan merupakan tarian tradisional daerah Banjar yang merupakan tarian untuk menyambut tamu. Tarian ini umumnya dilakukan wanita secara tunggal atau beberapa orang penari wanita.

Pada abad ke-15 SM, seorang pangeran bernama Suria Wangsa Gangga di Kerajaan Dipa serta Daha di Pulau Kalimantan memiliki kekasih bernama Putri Kuripan. Putri tersebut kemudian memberikan bunga teratai merah pada pangeran dan menjadi inspirasi dari tarian Kalimantan Selatan ini.

Kata baksa sendiri memiliki arti kelembutan sehingga menjadi bentuk kelembutan tuan rumah ketika menyambut tamu yang dihormati. Penari nantinya akan memberikan rangkaian bunga pada tamu yang dihormati.

  1. Tari Kuda Gepang

tarian tradisional kalimantan selatan

Tari kuda gepang merupakan tarian Kalimantan Selatan yang memiliki gerakan berbeda dengan tari kuda lumping Jawa Timur karena properti berupa kuda tersebut tidak ditunggangi akan tetapi dikepit di area ketiak. Menurut sejarah, dulu terdapat Raja Banjar yakni Lambung Mangkurat yang sangat terkenal sekaligus sakti. Ia berlayar ke Tanah Jawa dan bertemu raja Kerajaan Majapahit memakai kapal Prabayaksa.

Ketika akan berpamitan, Lambung Mangkurat diberi hadiah seekor kuda besar dan paling baik dari Kerajaan Majapahit yang berwarna putih. Sesudah 3 kali mencoba menunggangi kuda tersebut sebelum masuk ke kapal Prabayaksa, kuda tersebut lumpuh. Dengan kesaktian Lambung Mangkurat, kuda tersebut dibuat kecil, dipeluk dan dikapit di ketiak lalu dibawa ke kapal hingga sampai di Banjar sehingga akhirnya tercipta tari kuda gepang tersebut.

  1. Tari Bagandut

tarian dari kalimantan selatan

Tari bagandut merupakan nama tarian daerah Kalimantan Selatan jenis tari tradisional berpasangan yang pada masa lalunya memperlihatkan erotisme para penari sama seperti tari ronggeng atau tari tayub.

Tarian ini awalnya dipentaskan di lingkungan istana kerajaan dan pada tahun 1860-an baru berkembang pesat dan menjadi jenis kesenian yang diminati rakyat biasa. Tarian ini biasa dipertunjukkan di beberapa acara seperti penggalangan dana kampung, acara malam perkimpoian, hajad dan lainnya.

Namun sekitar tahun 1960-an, tarian ini sudah tidak berkembang yang disebabkan karena agama Islam dan gempuran dari tari modern lain. Akan tetapi tarian ini masih dimainkan namun tidak seperti tari bagandut asli.

  1. Tari Maayam Tikar

tarian khas kalimantan selatan

Ini merupakan tarian provinsi Kalimantan Selatan lebih tepatnya dari Kabupaten Tapin. Tarian ini menceritakan remaja putri di daerah Margasari yang sedang menganyam tikar dan juga anyaman. Tarian dilakukan sekitar 6 menit dan biasanya dilakukan 10 orang wanita.

Tarian Kalimantan Selatan ini diciptakan Muhammad Yusuf yakni Ketua Sanggar Tari Buana Buluh Merindu dari Kota Rantau ibukota Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

  1. Tari Tantayungan

nama tarian daerah kalimantan selatan

Tarian provinsi Kalimantan Selatan bernama tantayungan berasal dari masyarakat Banjar yang menceritakan kisah dalam tokoh pewayangan sehingga terlihat hidup sebab diselingi juga dengan dialog dari para penari. Ketika dipentaskan, tarian ini diiringi musik karawitan dari alat musik sarunai, gong, kurung kurung dan juga babun.

Pada awalnya, tarian ini dilakukan di Desa Ayuang, Barabai yang kemudian mulai berkembang di Desa Pangambau Hulu, Kecamatan Haruyan. Tarian ini kemudian diklaim pelaku seni HST, Sarbaini di Desa Barikin sebagai seni khas Hulu Sungai Tengah.

  1. Tari Tandik Balian

tarian baksa kembang kalimantan selatan

Ini merupakan tarian tradisional Kalimantan Selatan yakni Suku Dayak Warukin, Kalimantan Selatan. Suku Maanyan sendiri juga merupakan salah satu sub-suku dan Dayak Maanyan menetap di Desa Warukin dan juga Desa Haus Kabupaten Tabalong. Suku Dayak Warukin tersebut memiliki upacara yang dinamakan Balian Bulat dimana dalam tradisi tersebut dibuat menjadi kesenian tradisional yang disebut dengan tari tandik balian.

  1. Tari Babangsai

nama tarian kalimantan selatan

Tari babangsai juga menjadi tarian adat Kalimantan Selatan yakni tarian ritual masyarakat Suku Dayak Bukit dan dilakukan di balai adat Pegunungan Meratus. Tarian ini terlihat serupa dengan tari tradisional Kalimantan Selatan lain seperti tari kanjar namun tari babangsai biasanya hanya dilakukan para wanita.

Untuk gerakan tarian ini adalah gerakan berputar mengitari poros berupa altar tempat sesaji diletakkan. Tarian ini juga serupa dengan tarian ot danum yakni upacara ritual Suku Dayak rumpun Ot Danum.